Planning adalah kunci utama strategi digital marketing sukses, tapi sudahkah kamu tahu cara membuat perencanaan yang benar dan relevan di era sekarang?
Planning adalah pondasi strategi digital marketing yang efektif. Panduan ini mengajak kamu memahami planning yang lebih tajam, praktis, dan terbaru agar kampanye digital kamu sukses.
Apa Itu Planning dalam Digital Marketing?
Planning adalah proses menyusun kerangka strategi untuk mencapai tujuan dengan cara yang sistematis. Kalau di film “Ocean’s Eleven”, planning adalah momen ketika tim bertemu di papan tulis, merinci tugas, rute masuk, dan urutan aksi semuanya demi memastikan rencana berjalan mulus. Nah, dalam digital marketing, planning punya peran mirip: jadi cetak biru agar setiap konten, iklan, dan analisis bisa bekerja secara harmonis.
Kenapa Planning Itu Penting di Era Digital Saat Ini?
a. Adaptif di Tengah Perubahan Cepat
Tren algoritma platform seperti TikTok dan Instagram berubah sebulan sekali. Jika kamu tidak punya planning yang fleksibel, kamu bisa ketinggalan, misalnya terus buat video 60 detik padahal tren sedang bergeser ke Short Reels 15 detik.
b. Mencegah Budget Burnout
Tanpa planning, iklan bisa jalan terus tanpa evaluasi. Ibarat secarik kertas yang diinjak api kamu nggak menyadari anggaran habis sampai saatnya tiba-tiba kosong.
c. Meningkatkan Kolaborasi Tim
Planning bukan cuma soal strategi, tapi juga soal siapa ngapain kapan, sehingga si content creator, designer, hingga analyst semua tau tugasnya tanpa tumpang tindih.
Fungsi Planning yang Harus Kamu Tahu
-
Prioritasi Konten dan Format
Dengan planning, kamu bisa tahu kapan pas bikin video tutorial, kapan live shopping, kapan melakukan UGC (User-Generated Content). -
Optimasi Marketing Funnel
Membangun awareness → engage → konversi → retention. Planning membantu kamu menempatkan konten yang tepat di tiap tahap funnel. -
Alokasi Budget yang Akurat
Bukan cuma anggaran total, tetapi juga alokasi mingguan atau per jenis iklan (misalnya Facebook Ads dan Google Ads). Jadi bisa cepat koreksi kalau salah satu platform underperform. -
Indikator yang Jelas
Dengan planning, KPI seperti CTR, Conversion Rate, Cost Per Acquisition (CPA), dan Customer Lifetime Value (LTV) bisa diukur dan dievaluasi tiap 2 minggu atau bulanan.
Baca juga :
Apa Itu Backlink? Cara Terbaru Bangun Kredibilitas Website Lewat SEO
Opportunity Adalah: Memahami Peluang dalam Kehidupan dan Bisnis
Jenis Planning dalam Digital Marketing
a. Berdasarkan Waktu
-
Jangka pendek (harian–mingguan): CTA, konten trend
-
Jangka menengah (kuartalan): kampanye produk baru, promo
-
Jangka panjang (tahunan): branding, awareness, roadmap follower
b. Berdasarkan Tingkatan
-
Strategic planning: visi 12 bulan, tujuan brand reach
-
Tactical planning: promo Q3, kolaborasi dengan influencer
-
Operational planning: tugas tim harian: buat asset, posting, optimasi iklan
c. Berdasarkan Area
-
Content planning (jenis konten & format)
-
Ads planning (budget, target, placement)
-
SEO planning (keyword, sitemap, backlink)
-
Email marketing planning (jadwal, segmen, subject)
Langkah-Langkah Membuat Planning yang Efektif
1. SMART Goals yang Jelas
Spesifik, terukur, realistis, relevan, dan berbatas waktu. Misalnya: “Tingkatkan subscriber YouTube 25% dalam 6 bulan, dari 2.000 jadi 2.500.”
2. Riset Audiens dan Pain Points
Gunakan survei singkat di story IG untuk mengetahui topik yang paling menarik follower kamu. Ini data real-time yang sangat berguna.
3. Audit Aset Lama
Pakai tools seperti Canva Analytics atau Facebook Insights untuk mengecek mana konten lama yang masih punya impresi bagus. Recycle atau update kembali—ini disebut “evergreen content refresh”.
4. Breakdown ke Milestone
Kalau target 25% subscriber dalam 6 bulan, bisa jadi: +4% di bulan pertama, +5% bulan kedua, dan seterusnya. Jadi kamu punya milestone realistis.
5. Tentukan KPI untuk Setiap Activity
Contohnya:
-
IG story quiz: CTR 10%
-
YouTube Shorts: retention rate 60%+
-
Landing page: buang bouncing rate < 50%
6. Susun Content Calendar
Rinci hari-hari penting seperti tanggal peluncuran produk, Hari Ibu, atau Ramadan. Sertakan tema konten, caption, platform, & penanggung jawab.
7. Alokasi Budget
Jangan hanya fokus di satu platform. Misalnya: 60% untuk ads, 30% untuk tools dan aset, 10% untuk riset atau kolaborasi.
8. Monitoring & Optimasi Rutin
Setting auto-report mingguan. Kalau ada konten dengan CTR rendah, evaluasi: apakah judulnya terlalu panjang? Gambar thumbnail kurang menarik?
9. A/B Testing
Coba dua versi caption atau thumbnail tiap minggu. Catat mana yang lebih baik. Ini bisa meningkatkan CTR 5–10%.
10. Feedback Loop
Undang tim bikin sesi review bulanan: apa yang berhasil, apa yang gagal, rencana bulan depan.
Contoh Planning Digital: Toko Skincare Online
Rangkuman Planning:
-
Tujuan: Tambah 500 subscriber YouTube & naikkan penjualan rutin 30% dalam 4 bulan
-
Target: Wanita 20–35 tahun
-
Platform: YouTube, Instagram, Facebook Ads
-
Budget: Rp10 juta/bulan (Ads: 60%, Tools & asset: 30%, riset: 10%)
-
Konten:
-
YouTube Shorts: tips skincare singkat
-
YouTube Long: tutorial skin care malam
-
IG Live: tanya jawab rutin
-
Ads: promo bundling produk
-
Milestone & KPI:
Bulan | Subscriber YouTube | Penjualan (bulan ke bulan) | KPI Ads |
---|---|---|---|
1 | +150 | +10% | CTR > 1,2% |
2 | +120 | +8% | CVR > 2,5% |
3 | +110 | +7% | CPA < Rp50.000 |
4 | +120 | +5% | Retargeting balance |
Tips Praktis Terbaru dan Belum Banyak Dibahas
-
Micro-Seasonal Campaign:
Cek tren lokal seperti Pekan Olahraga Nasional atau Festival Esport. Kampanye mini berdasarkan event semacam ini bisa meningkatkan awareness 20–30%. -
Quick Respond Funnel:
Gunakan chatbot di WhatsApp dan DM IG yang otomatis mengarahkan user ke konten sesuai interest mereka dengan cepat. -
Real-Time Trending Update:
Pakai Google Trends dan TikTok Ads Manager untuk tahu keyword atau audio yang lagi viral, lalu sisipkan dalam konten minggu ini. -
Skill Swap Internal:
Satu minggu sebulan, stakeholder tim exchange skill: misalnya editor belajar analisa data, analyst coba bikin assets ringan. Meningkatkan pemahaman tim yang holistic.
Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya
Banyak yang tidak menyadari bahwa planning adalah proses yang menyelamatkan bisnis dari kesalahan eksekusi mahal. Berikut langkah-langkah menghindariya:
-
Terlalu Detail di Awal:
Mulai sederhana. Buat gerbong dulu, baru dibangun gerbong lainnya. -
Budget Satu-platform:
Alokasikan dengan proporsional, limit exposure ads di satu place. -
Tidak Ada Ruang Review:
Selalu punya sesi evaluasi setidaknya mingguan. -
Overlook Feedback Audiens:
Comment dan DM itu emas. Gunakan insight audiens untuk konten selanjutnya. -
Tidak Gunakan Tools:
Gunakan tools gratis seperti Trello, Google Sheets, Google Alerts. Evaluasi performa rutin.
FAQ Planning dalam Digital Marketing
Q: Berapa frekuensi planning ideal dalam setahun?
A: Idealnya: strategic planning setahun sekali, quarterly planning tiap 3 bulan, dan weekly operational planning.
Q: Tools apa yang direkomendasikan?
A: Trello/Notion untuk content calendar, Google Analytics/Facebook Insights untuk KPI, Buffer/Hootsuite untuk scheduling.
Q: Bagaimana jika follower stagnan?
A: Coba short-form content, lean in dengan micro-influencer, atau adakan giveaway yang relevan.
Glosarium Istilah
-
CTR: Click-Through Rate – tingkat klik dari tayangan.
-
CVR: Conversion Rate – persentase pengunjung yang membeli atau daftar.
-
CPA: Cost Per Acquisition – biaya per konversi.
-
Micro-Seasonal Campaign: kampanye singkat tergantung tren/event lokal.
-
A/B Testing: tes dua versi konten dan bandingkan hasilnya.
Kesimpulan
Planning adalah pondasi utama untuk kesuksesan kampanye digital marketing. Tanpa direction yang jelas dan monitoring yang tepat, kamu bisa cepat habis budget tanpa hasil yang nyata. Dengan langkah-langkah, tips baru, dan strategi praktis ini, kamu sudah bisa membuat planning yang tepat untuk menjangkau target, menaikkan engagement, dan meningkatkan ROI.