Xposure Indonesia

Apa Itu UGC? Strategi Konten dari Konsumen yang Bikin Brand Makin Kredibel!

Pernah nggak, kamu lihat temanmu posting foto kopi kekinian di Instagram lalu menyebutkan mereknya? Atau baca ulasan jujur soal produk skincare di Tokopedia? Nah, itulah yang disebut UGC. Tapi sebenarnya, apa itu UGC dan kenapa banyak brand sekarang makin gencar pakai strategi ini?

Kalau kamu masih bingung atau baru dengar istilah ini, tenang aja. Artikel ini bakal bantu kamu paham apa itu UGC, jenis-jenisnya, manfaatnya buat brand, dan gimana cara bikin kampanye UGC yang sukses. Yuk, kita bahas bareng!

Apa Itu UGC?

apa itu ugc

UGC adalah singkatan dari User Generated Content, yaitu konten yang dibuat oleh pengguna atau konsumen, bukan oleh brand. Kontennya bisa macam-macam: ulasan, foto, video, bahkan komentar positif di media sosial. Yang penting, konten itu muncul dari pengalaman nyata seseorang terhadap suatu produk atau layanan.

Contohnya, kamu habis beli sepatu lokal dan suka banget. Lalu kamu upload fotonya di TikTok, kasih caption seru, dan tag brand-nya. Nah, konten seperti itu adalah UGC. Konten ini kelihatan lebih jujur dan real, karena datang langsung dari user, bukan iklan brand.

Kenapa UGC Penting Banget?

Kamu mungkin bertanya, “Kenapa brand harus repot-repot ngandelin konten dari konsumen?” Nah, ini dia alasannya:

1. Lebih Dipercaya

Orang cenderung lebih percaya review atau testimoni dari sesama konsumen. Kalau lihat orang lain puas pakai suatu produk, kita jadi lebih yakin buat coba juga, kan?

2. Hemat Biaya

Brand nggak perlu bikin konten mahal-mahal. Cukup manfaatkan konten dari pelanggan, repost yang menarik, dan udah bisa dapat exposure besar.

3. Naikkan Engagement

UGC bikin interaksi antara brand dan audiens makin dekat. Pelanggan merasa dihargai, dan brand jadi kelihatan lebih humanis.

4. Bantu SEO & Jangkauan

Ulasan dan postingan dari user sering mengandung kata kunci natural. Ini bantu banget buat naikkan visibilitas di Google atau marketplace.

Jenis-Jenis UGC yang Sering Digunakan

Sekarang kamu udah paham apa itu UGC, yuk kenali juga bentuk-bentuk UGC yang umum dipakai brand:

  • Ulasan Produk: Biasanya muncul di Shopee, Tokopedia, Google Review.

  • Foto/Video Konsumen: Misalnya di Instagram, TikTok, Reels.

  • Cerita Pengalaman: Thread Twitter atau caption panjang yang berbagi pengalaman pribadi.

  • Komentar & Feedback: Komentar positif di postingan brand juga bisa jadi UGC lho.

UGC Creator vs UGC Campaign

Dalam dunia marketing, UGC bisa datang dari dua jalur utama:

UGC Creator

Ini biasanya orang yang dibayar untuk bikin konten yang kelihatan alami. Mereka nggak harus punya followers banyak, tapi tahu cara bikin konten yang relatable dan sesuai branding.

UGC Campaign

Kampanye yang ngajak banyak orang bikin konten seputar brand. Contohnya tantangan dengan hashtag tertentu. Siapa aja bisa ikutan, dan hasilnya bisa banyak banget konten organik yang tersebar luas.

Baca juga : Apa Itu CPAS? Strategi Iklan Facebook Terbaru untuk Toko Online

Cara Bikin Kampanye UGC yang Menarik

Punya brand dan mau mulai strategi UGC? Ini dia langkah-langkah simpelnya:

  1. Tentukan Tujuan
    Misalnya untuk brand awareness, testimoni produk, atau launching.

  2. Pilih Platform
    Sesuaikan dengan target audiens. TikTok buat yang muda, Facebook buat segmen lebih dewasa.

  3. Bikin Call-to-Action (CTA)
    Contohnya: “Ceritain pengalaman kamu pakai produk kami, tag akun ini, dan pakai hashtag #BrandXperience!”

  4. Kasih Insentif
    Bisa berupa giveaway, repost konten terbaik, atau diskon khusus.

  5. Kurasi & Moderasi Konten
    Pilih konten yang sesuai nilai brand dan minta izin kalau mau repost.

Tools yang Bisa Membantu

Beberapa tools populer untuk bantu kelola UGC:

  • Yotpo: Buat kumpulin review otomatis

  • Later: Untuk repost UGC Instagram

  • Taggbox: Tampilkan UGC di website

  • Stackla: Kurasi konten sosial media berbasis AI

Tools ini bikin pengelolaan UGC jadi lebih rapi dan efisien.

Tantangan dan Risiko UGC

Meski powerful, UGC tetap punya tantangan:

  • Konten Negatif
    Bisa aja ada user yang kecewa dan bikin konten kurang bagus. Brand harus siap hadapi ini dengan bijak.

  • Hak Cipta
    Jangan asal repost. Selalu minta izin dulu ke pemilik konten.

  • Kualitas Konten Nggak Merata
    Nggak semua konten user sesuai standar brand. Perlu kurasi yang baik.

Solusinya? Buat panduan konten UGC dan tetap aktif dalam moderasi.

Contoh Brand Lokal yang Berhasil Pakai UGC

1. MS Glow

Rutin repost video testimoni dari pelanggan di Instagram. UGC mereka terlihat natural dan relatable.

2. Erigo

Suka banget nunjukin foto pelanggan yang pakai produknya di luar negeri. Ini bikin orang lain ikut pengen beli dan tampil stylish juga.

3. Tokopedia

Lewat kampanye #TokopediaSeru, mereka mendorong pelanggan buat berbagi pengalaman belanja, lengkap dengan video kreatif.

Kesimpulan

Sekarang kamu udah tahu apa itu UGC, manfaatnya, dan gimana cara memulainya. UGC bukan cuma tren, tapi strategi jangka panjang yang bisa membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Kalau kamu pebisnis, UMKM, atau digital marketer, jangan lewatkan potensi UGC. Ajak pelanggan kamu untuk jadi bagian dari cerita brand-mu!

Mau Belajar Lebih Lanjut tentang UGC? Dapatkan panduan lengkap membangun strategi UGC dan digital marketing bersama tim ahli dari Xposure Indonesia solusi digital kreatif untuk brand lokal yang mau tumbuh pesat

Share your love
Xposure Indonesia
Xposure Indonesia
Articles: 60

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help?