Xposure Indonesia

Contoh Iklan Google Ads dengan ROAS Tertinggi Terbaru 2025

Bingung mulai dari mana dengan Google Ads? Cek contoh iklan Google Ads yang terbukti efektif dan temukan strategi terbaik untuk hasil iklan yang maksimal di sini!

Google Ads adalah platform iklan digital berbayar dari Google yang memungkinkan bisnis tampil di hasil pencarian, YouTube, aplikasi, hingga situs partner. Dengan sistem pay-per-click (PPC), kamu hanya membayar saat iklan diklik.

Setiap harinya, Google memproses lebih dari 5 miliar pencarian, dan 65% pengguna mengklik iklan saat siap membeli. Inilah kenapa Google Ads jadi strategi penting untuk menjangkau calon pelanggan yang tepat, di waktu yang tepat.

Tapi dari berbagai jenis kampanye, mana contoh iklan Google Ads yang benar-benar menghasilkan ROAS tinggi? Artikel ini membahas jawabannya lengkap dengan strategi dan panduan penerapannya.

Jenis & Contoh Iklan Google Ads + Strategi Penggunaannya

Google Ads menyediakan beberapa format iklan yang bisa disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan bisnis. Setiap jenis iklan memiliki keunggulan masing-masing, tergantung dari audiens, produk, dan strategi yang digunakan. Berikut adalah contoh iklan Google Ads yang paling umum dan strategi penggunaannya.

Setiap jenis iklan di atas memiliki kekuatan tersendiri. Namun, dari banyak riset dan pengalaman pengguna, Search Ads dan Shopping Ads sering kali memberikan ROAS tertinggi. Hal ini karena keduanya menargetkan pengguna yang sudah berada di tahap akhir funnel pembelian, yaitu mereka yang aktif mencari produk atau layanan tertentu.

Misalnya, Search Ads sangat efektif untuk bisnis jasa karena muncul tepat saat pengguna mengetikkan kebutuhan spesifik, seperti “jasa desain rumah minimalis” atau “konsultan digital marketing terpercaya”. Sedangkan Shopping Ads langsung menampilkan gambar produk, harga, dan ulasan di hasil pencarian—cocok untuk toko online yang ingin penjualan cepat.

Baca juga:

Strategi Pemasaran Digital yang Wajib Dipahami Para Pemula

Viewers Adalah Penentu Tren dan Keputusan Bisnis dalam Era Digital Marketing

Cara Menentukan Jenis Iklan Google yang Tepat

Salah satu kesalahan umum dalam menjalankan kampanye iklan adalah memilih jenis iklan yang tidak sesuai dengan tujuan bisnis. Sebelum membuat iklan, penting untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:

Apa tujuan utama dari kampanye kamu?

  • Brand awareness: Pilih Display Ads atau YouTube Ads. Cocok untuk mengenalkan produk baru.

  • Lead generation: Gunakan Search Ads yang bisa menangkap calon pelanggan dengan cepat.

  • Penjualan langsung: Fokus pada Shopping Ads untuk menjangkau pengguna dengan niat beli tinggi.

Siapa target audiens kamu?

Pahami usia, lokasi, perangkat yang digunakan, hingga kebiasaan online mereka. Misalnya, jika target kamu adalah remaja pengguna aktif YouTube, maka YouTube Ads dengan konten edukatif atau hiburan bisa sangat efektif.

Contoh skenario

Sebuah startup skincare lokal bisa memulai dengan Display Ads untuk membangun kesadaran merek. Setelah itu, mereka bisa menjalankan retargeting melalui YouTube Ads, menampilkan video review produk atau testimoni pelanggan, sehingga audiens yang sudah melihat iklan awal makin tertarik untuk membeli.

Langkah Membuat Iklan Google Ads Pertama Kamu

Bagi kamu yang baru ingin mencoba, jangan khawatir. Proses membuat iklan tidak serumit yang dibayangkan. Berikut langkah-langkah sederhana membuat kampanye Google Ads:

  1. Buat akun Google Ads melalui situs ads.google.com

  2. Pilih tujuan kampanye, seperti meningkatkan traffic situs, mendapatkan leads, atau penjualan.

  3. Lakukan riset kata kunci dengan menggunakan Google Keyword Planner. Pilih kata kunci dengan volume pencarian tinggi dan niat beli yang jelas.

  4. Buat konten iklan yang menarik:

    • Teks iklan (judul, deskripsi, dan call-to-action)

    • Visual (untuk display atau video ads)

    • Landing page yang jelas dan cepat diakses

  5. Tentukan target audiens dan anggaran

  6. Jalankan kampanye dan pantau performanya secara rutin

Banyak contoh iklan Google Ads yang terlihat menarik secara visual tapi gagal menghasilkan karena pesan tidak jelas atau targeting salah. Jadi, pastikan kamu tidak hanya fokus ke tampilan, tapi juga ke strategi dan pesan yang disampaikan.

Studi Kasus Sukses

Agar lebih konkret, mari lihat salah satu studi kasus nyata. Sebuah UMKM fashion lokal di Jakarta memutuskan untuk mencoba Google Ads dengan anggaran terbatas, hanya Rp 2 juta per bulan. Mereka memilih menggunakan Shopping Ads karena ingin langsung menjual produk.

Strategi yang mereka gunakan termasuk menampilkan diskon khusus, testimoni pelanggan, dan deskripsi produk yang detail. Dalam tiga bulan, hasilnya sangat memuaskan: omzet naik 300% dan ROAS mencapai 7 kali lipat. Artinya, untuk setiap Rp 1 juta yang mereka keluarkan, mereka menghasilkan Rp 7 juta penjualan.

Kesuksesan ini tidak terjadi begitu saja. Mereka fokus pada jenis iklan yang sesuai, membuat landing page yang cepat dan mobile-friendly, serta mengoptimalkan penawaran produk agar tampil menonjol di hasil pencarian.

Kesalahan Umum Pemula saat Pasang Iklan Google

Agar tidak membuang anggaran tanpa hasil, hindari beberapa kesalahan umum berikut:

  • Tidak melakukan riset kata kunci. Banyak pengiklan asal memilih kata kunci tanpa tahu apakah orang benar-benar mencarinya.

  • Targeting terlalu luas. Iklan kamu bisa tampil ke audiens yang tidak relevan, menyebabkan CPC tinggi tanpa konversi.

  • CTA lemah. Iklan tanpa ajakan yang jelas tidak akan memicu tindakan.

  • Tidak melakukan split test. Padahal A/B testing sangat penting untuk melihat format iklan mana yang paling efektif.

Dengan menghindari kesalahan tersebut, kamu bisa meningkatkan efektivitas kampanye dan mendapatkan ROAS yang lebih tinggi.

FAQ: Pertanyaan Seputar Google Ads

Apakah Google Ads mahal?
Tidak harus. Kamu bisa mulai dengan budget kecil, bahkan Rp 50.000. Yang penting bukan seberapa besar anggaranmu, tapi seberapa tepat kamu menggunakannya.

Apa perbedaan Search Ads dan Display Ads?
Search Ads tampil saat orang mencari sesuatu secara aktif di Google, sedangkan Display Ads muncul di situs web yang relevan. Search Ads cocok untuk niat beli tinggi, sedangkan Display Ads lebih efektif untuk membangun kesadaran.

Berapa lama iklan bisa menunjukkan hasil?
Biasanya kamu mulai melihat hasil dalam 3–7 hari. Tapi untuk hasil optimal, kamu butuh waktu 2–4 minggu sambil menguji dan mengoptimalkan kampanye.

Kesimpulan

Menjalankan Google Ads bukan sekadar membuat iklan dan menunggu hasil. Kamu perlu strategi yang tepat, pemahaman target audiens, dan pemilihan jenis iklan yang sesuai dengan tujuan bisnis. Dari berbagai jenis yang tersedia, contoh iklan Google Ads yang memiliki ROAS tertinggi umumnya berasal dari Search Ads dan Shopping Ads.

Jika kamu ingin memulai, jangan terburu-buru. Pahami dulu kebutuhan bisnismu, lakukan riset, dan bangun kampanye secara bertahap. Dengan pendekatan yang tepat, Google Ads bisa jadi mesin penghasil leads dan penjualan paling efektif untuk bisnismu.

Kalau kamu merasa butuh bantuan dalam membuat iklan yang benar-benar efektif, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan jasa agency digital atau tools seperti Google Ads Editor untuk membantu mengelola dan mengoptimalkan kampanye secara profesional.
Ingin hasil yang lebih terukur dan efisien? Kunjungi Xposure untuk konsultasi strategi digital ads yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Share your love
Xposure Indonesia
Xposure Indonesia
Articles: 40

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help?